7 Rumah Adat Jawa Barat Peninggalan Leluhur dan Cirinya

Rumah adat jawa barat memiliki beragam jenis tergantung dari masing-masing wilayahnya. Tentu setiap rumah adat memiliki keistimewaan tersendiri dan nilai leluhur yang baik. Di zaman sekarang mungkin banyak orang yang mulai tidak memperhatikannya. Namun, di artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai:

Melirik Lokasi Rumah Adat Jawa Barat

Jika dilihat secara geografis, Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang berada di Indonesia dan terletak pada bagian barat dari pulau Jawa. Wilayah Jawa Barat berbatasan dengan Laut Jawa pada bagian utara, Jawa Tengah di bagian timur, Samudera Hindia pada bagian selatan, lalu Banten dan DKI Jakarta pada bagian barat.

Jawa Barat memiliki kawasan pantai utara yang termasuk ke dalam dataran rendah. Dataran tertinggi yang berada di Jawa Barat adalah Gunung Ciremai yang berada pada Kota Cirebon. Karena mayoritas kota di Jawa Barat berada pada dataran tinggi dan mengharuskan penduduknya beradaptasi pada suhu yang dingin dan membuat bangunan yang mempunyai ketahanan terhadap udara dingin.

Masyarakat Sunda sebagai penduduk asli Jawa Barat melestarikan pengetahuan dari leluhur dan selalu menjaga gaya hidup tradisional dalam sebuah keharmonisan yang erat dengan alam. Pembangunan dari rumah adat Jawa Barat menggunakan bahan yang berasal dari alam sekitar seperti kayu, batu, bambu dan dedaunan lainnya.

Rumah adat Jawa Barat juga secara umum memiliki bentuk dasar yang serupa dan hampir sama. Rumah adat tersebut dibuat dengan model atap pelana yang terbuat dari dedaunan seperti serat aren hitam yang diletakkan secara melebar dan menutupi keseluruhan dari kerangka kayu dan balok.

1. Rumah Togok Anjing – Garut

Rumah adat Jawa Barat yang pertama adalah rumah Togok Anjing yang berada pada daerah Garut. Togok Anjing memiliki arti yakni seperti sikap anjing sedang duduk. Rumah adat Togok Anjing memiliki dua bidang atap yang berbatasan pada garis batang.

Rumah adat ini memiliki desain bangunan yang sangatlah familiar dan umum ditemui saat ini. Bentuknya menyerupai desain dari sebuah gazebo yang sering dijumpai pada daerah di Jawa Barat. Karena desainnya yang sangat sederhana inilah menjadikan rumah Togok Anjing banyak digunakan sebagai inspirasi orang dalam membangun rumah atau hunian.

2. Imah Julang Ngapak – Tasikmalaya

Tasikmalaya dikenal sebagai salah satu daerah yang kaya akan kuliner lezat. Tidak hanya itu saja, ternyata ada sebuah rumah adat yang berasal dari Tasikmalaya yakni Imah Julang Ngapak. Kata Julang Ngapak sendiri memiliki arti burung yang sedang mengepakkan sayap.

Rumah adat Julang Ngapak ini memiliki bentukan atap yang melebar pada setiap sisinya. Pada bagian atas dari rumah ini menyerupai huruf V dan ketika dilihat akan menyerupai sebuah burung yang sedang mengepakkan sayapnya.

Untuk bisa masuk ke dalam rumah adat ini disediakan sebuah tangga yang disebut sebagai golodog yang terbuat dari bambu atau kayu dan umumnya hanya memiliki tiga buah anak tangga saja. Golodog tersebut juga biasanya digunakan sebagai tempat untuk membersihkan kaki sebelum tamu atau keluarga masuk ke dalam rumah.

3. Imah Badak Heuay – Sukabumi

Rumah adat Badak Heuay memiliki arti yang sangatlah unik yaitu badak yang sedang menguap. Istilah tersebut berasal dari desain atap rumah adat pada bagian belakang dan tepiannya menyerupai badak yang sedang menguap. Anda bisa menemukan rumah adat Badak Heuay di daerah Sukabumi, terutama pada kawasan yang masih banyak bisa ditemukan pedesaan.

Rumah adat Badak Heuay merupakan salah satu rumah adat yang hingga saat ini masih bisa ditemui dengan sangat mudah karena banyak penduduk yang memanfaatkannya sebagai hunian utama oleh warga Sukabumi.

4. Imah Jelopong

Rumah adat Jelopong memiliki arti yakni terkulai atau tegak lurus. Rumah adat ini dinamakan Jelopong karena bisa dilihat dari bentuk atapnya yang sangat sederhana dan tergolek lurus dengan baik. Rumah adat Jelopong sangat diminati karena proses pembuatannya yang sangat mudah dan tidak membutuhkan material bangunan yang terlalu banyak.

Bagian dari rumah adat Jelopong ini memiliki sebuah kolong, atau disebut juga sebagai ruangan yang terdapat di bawah lantai dengan tinggi sekitar 40 cm di atas permukaan tanah. Kolong tersebut memiliki fungsi untuk menjadi tempat memelihara hewan ternak yang berukuran kecil seperti unggas hingga menyimpan berbagai alat pertanian lainnya.

5. Imah Perahu Kumureb

Rumah adat lainnya yang berada di daerah Jawa Barat adalah rumah Perahu Kumureb. Istilah Perahu Kumureb memiliki arti yakni perahu tengkurap. Rumah adat ini mendapatkan julukan perahu tengkurap karena bentuk atapnya yang menyerupai sebuah perahu yang terbalik. Meskipun rumah ini memiliki atap dengan bentuk yang unik, sungguh disayangkan bahwa desain atap tersebut sangatlah mudah untuk mengalami kebocoran.

Agar atap bisa dibentuk seperti perahu terbalik membutuhkan banyak sekali sambungan yang apabila sambungan tidak terpasang dengan baik akan mengakibatkan kebocoran yang merepotkan seisi rumah. Karena masalah inilah yang menjadikan rumah adat Perahu Kumureb menjadi mulai ditinggalkan.

6. Rumah Kasepuhan Cirebon

Rumah Kasepuhan Cirebon adalah salah satu rumah adat yang pertama kali dibuat pada sekitar tahun 1529 oleh Pangeran Cakrabuana, yakni putra dari Prabu Siliwangi. Rumah Kasepuhan Cirebon memiliki desain yang sangat unik, mewah dan berbeda dari rumah adat yang berada di Jawa Barat lainnya.

Rumah adat ini difungsikan sebagai tempat pelatihan bagi para prajurit kerajaan dan terdapat juga sebuah tempat untuk diadakannya pengadilan dan menjalankan proses hukum adat di daerah tersebut. Apakah Anda tertarik dan ingin punya rumah di Cirebon? Intip listing properti terlengkap di Kota Cirebon selengkapnya.

7. Imah Capit Gunting

Rumah adat Jawa Barat yang terakhir adalah Imah Capit Gunting. Rumah adat ini memiliki panggilan capit gunting karena bagian ujung depan dan belakang dari atap rumahnya dibuat menyilang ke atas dan menyerupai sebuah gunting yang siap memotong.

Ciri Khas Rumah Adat Jawa Barat

Setiap rumah adat mempunyai ciri khasnya masing-masing dan membuatnya menjadi lebih mudah untuk dibedakan. DI bawah ini adalah beberapa ciri khas dari rumah adat Jawa Barat yang perlu Anda ketahui:

1. Posisi Bangunan

Masyarakat Sunda mempunyai sebuah paham yang sangat menarik ketika akan membangun sebuah rumah. Rumah tidak boleh dibangun menghadap ke arah selain Barat dan Timur. Rumah yang baru atau akan dibangun haruslah mengikuti posisi dan arah tersebut sebagai bentuk menciptakan keharmonisan yang baik.

2. Dinding

Rumah adat Jawa Barat memiliki dinding yang terbuat dari anyaman bambu dan mempunyai banyak lubang-lubang kecil yang digunakan sebagai jalan masuk dan keluarnya udara agar rumah tidak terlalu panas dan tetap sejuk meskipun sedang memasuki musim kemarau.

3. Lantai

Lantai rumah adat Jawa Barat dibuat dari susunan bambu yang sudah dipotong sebelumnya. Bambu digunakan agar rumah bisa mendapatkan sebuah sirkulasi udara yang baik dan lantai tidak akan panas ketika diinjak.

4. Plafon

Bagian plafon dari rumah adat Jawa Barat memiliki kerangka yang dibuat dari bambu utuh dan ukurannya dibuat lebih besar dari bagian rumah yang lainnya karena memiliki tugas untuk menopang atap agar tidak terbang terbawa oleh angin. Plafon rumah juga bisa digunakan untuk menyimpan berbagai barang-barang yang tidak terpakai.

Tips Membangun Rumah Berkonsep Rumah Adat Jawa Barat

Apabila Anda memiliki rencana untuk membangun sebuah hunian yang memiliki konsep layaknya seperti rumah adat maka Anda bisa mengikuti beberapa tips sederhana di bawah ini:

  • Rumah adat umumnya dibuat dengan menggunakan bahan-bahan bangunan yang alami, Anda bisa memanfaatkannya dengan membangun rumah dengan menggunakan komponen yang berasal dari alam.
  • Carilah desain dari rumah adat yang Anda sukai, lalu terapkanlah pada rumah yang akan Anda bangun.
  • Rumah adat juga dibuat dengan mengedepankan nilai-nilai yang ada. Anda bisa mempelajari nilai-nilai tersebut dan mencoba untuk mengaplikasikannya pada rumah yang akan Anda bangun.

Itulah artikel mengenai aneka ragam rumah adat Jawa Barat. Pastikan agar Anda ikut melestarikan budaya yang ada di Indonesia agar bisa budaya tersebut tidak menjadi hilang dan bisa terus dinikmati oleh anak dan cucu Anda kelak.

Related Posts

Leave a Reply